China – rubrikini.co.id, Selama di Beijing, China, dari 23-29 Juni 2019 Bupati Muara Enim, Ahmad Yani, melakukan kunjungan kerja (kunker) dengan melakukan pertemuan bersama pihak China Huadian (CHD) membahas pembangunan PLTU Sumsel 8.
Adapun tujuan kunker ini antara lain :
1. Mengunjungi PLTU China Hua Dian (CHD) di kota Fuszou, Prop. Fujian. PLTU ini menggunakan Boiler Ultra Supercritical 4 x 600 MW untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh lingkungan akibat PLTU tersebut sehubungan dengan akan dibangunnya PLTU Supercritical 2 x 660 MW di Kabupaten Muaraenim yang dikenal dengan PLTU Sumsel 8. Dan merupakan bagian dari rencana KEK Bukit Asam.
2. Mempelajari pemanfaatan limbah abu batubara hasil pembakaran (Fly Ash) melalui Pengolahan Limbah Abu Batubara sehingga dapat dijadikan percontohan di Kabupaten Muaraenim dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian daerah.
3. Berdiskusi dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk China di Beijing dalam pengembangan kerjasama bidang ekonomi dan sosial budaya Kabupaten Muaraenim di tingkat global.
Sedangkan hasil kunker di China antara lain :
1. PLTU China Hua Dian(CHD) Kemeng dengan kapasitas 4 x 600 MW di Fuzhou ibukota Propinsi Fujian, China sudah memanfaatkan boiler supercritical atau ultrasupercritical sehingga menjadi salah satu PLTU dengan efisiensi terbaik serta tingkat heat rate dan emisi terendah.
2. Sehubungan dengan PLTU dengan teknologi dan tipe yang sama akan dibangun di Kabupaten Muaraenim yaitu PLTU Sumsel 8 yang saat ini dalam tahapan konstruksi, dan direncanakan PLTU ini berproduksi pada medio 2022. Maka diyakini bahwa tingkat polusi yang diakibatkan operasionalisasi PLTU Sumsel 8 ini akan rendah dan tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat di Kabupaten Muaraenim.
3. Setelah melihat fasilitas pengolahan limbah batubara hasil pembakaran di Fuzhou, China, ternyata abu batu bara dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran semen, batako, aspal jalan, pupuk, kosmetik dll. Diharapkan abu batubara (fly ash) hasil pembakaran PLTU Sumsel 8 dengan kapasitas 2 x 660 MW yang diprediksi 250.000 Ton per tahun akan dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi kepada masyarakat dan daerah kabupaten Muaraenim.
4. Disepakati pula oleh pihak China Huadian sebagai investor PLTU Sumsel 8 untuk dapat memprioritaskan pemanfaatan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan membangun komunikasi yang baik dengan Pemkab Muaraenim untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan dan operasionalisasi proyek PLTU Sumsel 8 yang bernilai investasi sebesar USD. 1,681 Milyar,- atau sekitar Rp. 27 Trilyun ,-.
5. Diharapkan Kedutaan Besar RI di Beijing, dapat memantau pelaksanaan proyek PLTU mulut tambang Sumsel 8 ini sehingga dapat membantu kelancaran pelaksanaannya. Selain itu melalui Kedutaan RI di Beijing diharapkan dapat dikembangkan potensi ekonomi dan sosial budaya Kabupaten Muaraenim ke tingkat global. (ri-zi)