PTBA Bantu Kerajinan Tangan Merajut Lapas Klas II B

PTBA Bantu Kerajinan Tangan Merajut Lapas Klas II B

MuaraEnim – rubrikini.co.id, Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Bukit Asam (PTBA) Tbk. membantu warga binaan Lapas Klas IIB Muara Enim untuk pembinaan kerajinan tangan merajut.

Disela peresmian, Sabtu (26/1/2019), Senior Manager CSR PTBA, Suwarto, mengatakan bantuan yang diberikan PTBA sabagai wujud untuk membantu pemerintah melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan perekonomian. Kemudian, penyaluran CSR bukan sekedar kewajiban tapi sudah menjadi kewajiban, dan bantuan kepada Lapas Klas IIB merupakan salah satunya. 

Disaksikan Bupati Muara Enim, Suwarto memberikan bantuan CSR PTBA kepada Lapas Klas IIB Muara Enim. (ri-zi)

“Sebelum bantuan ke Lapas ini, PTBA telah membantu industri kain songket di Desa Lingga, beras dewa di Desa Pagar Dewa, merajut di Desa Tebat Agung, kopi hitam dan masih banyak lagi,” kata Suwarto.

“Semoga dengan bantuan ini dapat bermanfaat dan menjadi bekal untuk kembali ke lingkungan kelak. Tanpa doa dari masyarakat kami tidak asa apa – apanya, untuk itu hubungan yang terjalin harus bisa ditingkatkan dan bermanfaat bagi semua,” sambung Suwarto.

Suwarto, Bupati Muara Enim dan Jajaran Lapas Klas IIB Muara Enim pose bersama. (ri-zi)

Sementara itu, Kepala Lapas Klas IIB Muara Enim, Hidayat, mengatakan bahwa pembinaan yang dilakukan berupa pembinaan kepribadian dan kemandirian. Selama ini sudah ada pesantren namun belum terprogram, dan di Diniyah Takmiliyah merangkul Kemenag Kabupaten Muara Enim dibuat kurikulumnnya, jadi ada target untuk masa pembelajarannya.

“Untuk saat ini ada 50 warga binaan Lapas yang ikut, kedepan akan lebih banyak lagi warga binaan yang ikut,” kata Hidayat.

Hadir pada kesempatan ini, Bupati Muara Enim, Ahmad Yani, menyampaikan ucapan terima kasih atas nama Pemerintah Kabupaten Muara Enim dengan bantuan yang diberikan PTBA terhadap warga binaan Lapas Klas IIB Muara Enim dan semoga dapat bermanfaat untuk warga binaan dan bisa digunakan ilmu kerajinan tangan merajut setelah kembali ke lingkungan masyarakat. (ri-zi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.