PTBA Sepakati PPA Sumsel 8 Bersama PLN

PTBA Sepakati PPA Sumsel 8 Bersama PLN

Penandatanganan PPA PLTU Mulut Tambang Sumsel 8./ri-zi

Jakarta – rubrikini.co.id, Bersama PT PLN (Persero), PT Bukit Asam (PTBA) Persero Tbk sepakati Power Purchase Agreement (PPA) pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dengan kapasitas 2 x 620 Mega Watt (MW).

Penandatanganan kesepakatan PPA tersebut disampaikan P. H. Sekretaris Perusahaan PTBA, Subandi, Jumat (20/10/2017), di Jakarta, dilakukan Direktur Utama (Dirut) PTBA, Arviyan Arifin, dan Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan serta Chairman China Huadian Hongkong Company Ltd, Fang Zheng di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Subandi menerangkan dalam amandemen PPA ini terdapat beberapa perubahan dari rencana semula. Listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang semula akan dialirkan ke Jawa menggunakan High Voltage Direct Current (HVDC), kini dialirkan untuk Sumatera grid menggunakan jalur transmisi extra high voltage 500 kilo volt (kv).

Perubahan ini karena kebutuhan listrik di Jawa dinilai sudah cukup, sehingga listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dialihkan untuk kebutuhan listrik Sumatera. Termasuk dalam perubahan tersebut, HBAP juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN di Muara Enim sejauh 45 km.

Adanya penambahan jalur transmisi ini juga menambah total investasi menjadi hampir mencapai US$ 1,7 miliar. Selain terdapat perubahan transmisi dari sebelumnya ke Jawa menjadi Sumatera, teknologi yang akan digunakan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 pun mengalami perubahan. Sebelumnya,  teknologi yang direncanakan untuk digunakan adalah sub critical yang kemudian berubah menjadi super critical sehingga menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Dengan adanya penandatanganan ini, konstruksi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 diharapkan dapat dimulai pada pertengahan 2018, dengan masa konstruksi 42 bulan untuk unit I dan 45 bulan untuk unit II. Sehingga, diharapkan akan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2021 untuk unit I dan tahun 2022 untuk unit II,” jelas Subandi. (ri-zi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.