MuaraEnim – rubrikini.co.id, Sejak diadakan PT Bukit Asam (PTBA) tahun 2010 hingga tahun 2017 melalui dana Corporate Social Responsibilty (CSR) program Beasiswa pendidikan sekitar bukit asam (Bidiksiba) telah memberikan kuliah gratis hingga menyandang gelar sarjana kepada masyarakat kurang mampu sebanyak 142 orang.
Dikatakan Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, Kamis (20/7/2017), disela halal bihalal PTBA bahwa angka tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan dalan menerapkan program strategis untuk pemberdayaan masyarakat salah satunya melalui bidang pendidikan yakni program Bidiksiba.
Menurut Arviyan program beasiswa pendidikan yang dilakukan PTBA selama ini disambut baik pemerintah dan masyarakat. Mulai dari tahun 2010 melalui BUD IPB sebanyak 5 mahasiswa belajar di IPB, program besiswa “Ayo Sekolah” program berkelanjutan untuk 1667 pelajar tingkat SD, SMP, SMA yang dilakukan untuk mendukung program wajib belajar 12 tahun dengan nilai bantuan sebesar Rp 3 miliar pertahun.
“Yang selanjutnya berganti nama menjadi menjadi Bidiksiba pada tahun 2013 yang untuk beasiswa untuk masyarakat prasejahtera SMA / SMK sederajat untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi,” urain Arviyan.
Sementara itu, Senior Manager CSR PTBA, Syaiful Islam, menambahkan total 142 peserta Bidiksiba tersebut terdiri dari 28 orang di Institut Pertanian Bogor (IPB), 19 orang di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, 77 orang di Politeknik Negeri (Poltek) Sriwijaya Palembang, 10 Peliteknik Negeri Malang (Polinema), 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, dan 1 orang di Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palembang dengan total bantuan Rp 3,5 miliar pertahun.
Lanjut Syaiful selain pendidikam formal, tahun 2017 ini PTBA memberikan bantuan pelatihan tenun songket di Desa Lingga Kecamatan Lawang Kidul sebanyak 24 orang.
“Sedangkan peserta Bidiksiba tahun 2017 ini yang kuliah di Poltek Sriwijaya dan Polinema sebanyak 25 orang untuk tahun ajaran 2017/2018 hingga tahun ajaran 2019/2020 dengan total biaya sebesar Rp 2,8 miliar,” ungkap Syaiful. (ri-zi)