MuaraEnim – rubrikini.co.id, Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, Wakil Bupati (Wabup) H Nurul Aman SH, menghadiri sosialisasi sosialisasi gugus tugas pencegahan dan pengananan tindak pidana pedagangan orang (GT PPTPO) di Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muara Enim, Rabu (12/4/2017), yang dibuka Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel), Ir H Ishak Mekki.

Menyikapi banyaknya kasus di Indonesia kekerasan dan pelecehan terhadap anak, dan perdagangan perempuan, Muzakir mengajak semua pihak untuk memerangi bersama dan bersinergi sesuai tugas masing -masing yang mengancam kesejahteraan perempuan dan anak.

Menurutnya sosialisasi ini salah satu bentuk sinergi yang bisa meningkatkan pemahaman dan wawasan agar ada pencegahan dan penindakan akan ada pelanggaran yang mengancam perempuan dan anak.

“Dua cara yang dirasa bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu cara penal dengan menggunakan hukum pidana secara konsisten tanpa pandang bulu, kedua non penal yakni penindakan preventif dan penanggulangan secara komprehensif,” urai Muzakir.

Ketua GT PPTPO Muara Enim, Nurul Aman, mengatakan tugas GT PPTPO seperti mengkoordinasikan antar lembaga terkait, advokasi terhadap korban, perlindungan dan pemulangan integrasi korban, perlindungan hukum, pelaporan dan informasi terhadap adanya perdagangan orang.
“Sejauh ini ada perdagangan perempuan yang dikirim ke Malaysia terjadi 22 Mei 2015 lalu sebanyak 2 kasus, dan dua korban sudah kembali ke keluarganya. Semoga tidak ada lagi perdagangan orang,” ungkap Nurul Aman yang juga Wabup Muara Enim seraya berharap.
Sementara itu, Wagub Sumsel, mengungkapkan bahwa masalah perdagangan wanita dan anak dikarenakan kurangnya atau minimnya pendidikan, kurangnya lapangan kerja sehingga mudah dibujuk rayu oleh oknum tidak bertanggung jawab yang mencari keuntungan.
Ishak Mekki menyebutkan di Sumsel kasus menimpa perempuan dan anak pada 2015 terdapat 7 kasus, 2016 terdapat 5 kasus, dan 2017 terdapat 1 kasus. Diyakininya, masih banyak kasus yang dialami para korban tetapi tidak berani melapor.
“Untuk itu, dengan mengadakan sosialisasi ini perlu dicermati dan dipahami para camat dan kades untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat jangan mudah termakan rayuan, bila menerima informasi yang janggal laporkan ke pihak berwajib,” himbaunya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Muara Enim AKBP Leo Hendra Gunawan, Wakil Ketua DPRD Muara Enim Dwi Winarti SH, sejumlah Pimpinan SKPD Pemerintah Kabupaten Muara Enim, pengurus tim penggerak PKK Muara Enim, mahasiswa, pelajar, camat, kades, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. (ri-zi/advertorial)