MuaraEnim – rubrikini.co.id, Direncanakan tahun 2017 mendatang, PT Bukit Asam (PTBA) Persero Tbk akan menerapkan sistem tambang mandiri dengan terobosan baru berupa program elektrikfikasi dengan berinvestasi senilai Rp 1 triliun berkerjasama dengan Pemerintah Belarusia.
Hal ini terungkap dalam temu silaturahmi PTBA dengan Pemerintahan Belarusia di Mess Hall PTBA Tanjung Enim, Kamis (15/12/2016).
Dalam kegiatan ini PTBA diwakili Direktur Produksi Pertambangan Joko Pramono, Direktur SDM Umum Suryo Eko Hadianto dan Direktur Pengembangan Bisnis Anung Dri Prasetya didampingi Sekretaris Perusahaan (Sekper) Adib Ubaidillah. Sedangkan dari Pemerintahan Belarusia diwakili Duta Besar Belarusia untuk Indonesia Vladimir Lopato Zagorsky didampingi CEO Belazia Piotr Parkhomchik, Direktur Belazia Ihar Mishaniov dan CEO PT Pusaka Bumi Transportasi Bayu Priawan Djokosutono.
Joko Pramono saat dimintai keterangan mengatakan bahwa kunjungan Pemerintah Belarusia ke PTBA selain bentuk silaturahmi juga ada kerjasama dalam bentuk pemakaian produk alat berat dari Belarusia.
Dengan dipilihnya produk Belarusia ini, menurut Joko dinilai sebagai alat berat yang canggih dan layak untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi.
Ditambahkan Adib terobosan yang dilakukan PTBA dengan kerjasama dengan Pemerintah Belarusia melalui program eletrikfikasi direncanakan mulai tahun 2017 nanti dilaksanakan. Menurutnya, bila selama ini menggunakan sistem manual dengan menggunakan kompetensi dumbtruck dan shuffle, maka nanti menerapkan sistem elektrikfikasi pada sebagian alat pertambangan.
Dimana keuntungannya, lanjut Adib, sistem eletrikfikasi PTBA menggunakan pembangkit listrik sendiri dengan kapasitas 3×10 megawatt yang hanya digunakan 8 megawatt, terlebih batubara yang digunakan kalorinya rendah dan secara otomatis biaya produksi akan lebih murah karena tidak menggunakan bahan bakar lagi.
Sekper menyebutkan nilai investasi PTBA untuk membeli 40 unit electric dumbtruck dan 8 unit electric shuffle dari negara Belarusia sebesar Rp 1 triliun dimana perawatan alat menjadi tanggung jawab pihak Belarusia termasuk instalasi alat yang kini sudah 4 alat yang sudah diinstal.
Sedangkan untuk operasionalnya akan memberdayakan para siswa – siswi tamatan STM lokal yang terlebih dulu dilakukan trainning oleh pihak perusahaan penyedia barang tersebut.
“Kedepan dengan wilayah kerja tetap di Tambang Air Laya dan Tambang Banko Tengah harapannya PTBA bisa menambang secara mandiri tanpa tergantung pada subkontraktor,” tutup Sekper seraya berharap. (ri-zi)